Rabu, 09 Desember 2015

sanihidayati karyailmiah.blogspot.com


BAB II
PEMBAHASAN

  1. LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH

Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada tahap persiapan ini adalah Pemilihan Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah :

1.      Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. Pemilihan unuk karya tulis ilmiah dapat dilakukan dengan cara;

1.      Merumuskan tujuan
Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya. Tips yang dapat dilakukan untuk merumuskan tujuan diantaranya;
1)    Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana;
2)   Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat;
3)   Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.

2.      Menentukan Topik
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.

3.      Menelusuri Topik
Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam memfokuskan topik;
1)    Fokuskan topik agar mudah dikelola;
2)    Ajukan pertanyaan

2.      Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah
Kewajiban seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.

3.      Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah
Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.

B.     PENGUMPULAN INFORMASI UNTUK PENULISAN KARYA ILMIAH

a.       Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Data, Informasi, dan Bahan Untuk Tulisan
Perpustakaan pada umumnya menyediakan berbagai koleksi data atau informasi yang terekam dalam berbagai bentuk media, seperti media cetak dan media audiovisual. Hal pertama yang harus kita lakukan pada saat memasuki perpustakaan adalah memahami di mana letak sumber informasi yang dibutuhkan berada. Salah satu tempat yang patut kita tuju adalah bagian referensi. Bagian referensi ini biasannya berisi koleksi tentang encyclopedia, indeks, bibliografi, atlas dan kamus.

1.    Mencari Buku dengan Online Catalog dan Card Catalog
Pencarian buku dengan cara Online Catalog biasanya menggunakan terminal komputer. Kita dapat mencari buku dengan judul dan nama penulis yang jelas atau minta kepada komputer untuk mencarikan file-file yang berkaitan dengan topik yang sedang kita tulis. Selain menggunakan komputer, kita juga dapat menggunakan Card Catalog untuk mencari buku atau artikel yang kita butuhkan. Pada umumnya, buku koleksi perpustakaan didata dalam 3 (tiga) jenis kartu katalog, yaitu katalog yang berisi data tentang pengarang/ penulis, judul buku dan subjek/ topik tertentu.

2.    Memeriksa Bahan-Bahan Pustaka yang Telah Diperoleh
Setelah bahan pustaka terkumpul kita harus memeriksa bahan-bahan tersebut apakah sesuai atau tidak dengan topik yang kita tulis. Cara memeriksa bahan pustaka tersebut adalah;
a.    Atur waktu membaca
b.    Bacalah secara selektif
c.    Bacalah secara bertanggung jawab
d.    Bacalah secara kritis

3.    Membuat Catatan dari Bahan-bahan Pustaka
Salah satu cara terbaik dan paling sederhana dalam membuat catatan ini adalah selalu mengacu pada kartu indeks yang telah kita buat.

4.    Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’
Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari sumber  bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.

5.    Membuat Kutipan
Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.


C.     TAHAP PROSES PENULISAN

Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.
v  Tahap Pra Penulisan
1.  Pemilihan dan pembatasan topik
2.  Merumuskan tujuan
3.  Mempertimbangkan bentuk karangan
4.  Mempertimbangkan pembaca
5.  Mengumpulkan data pendukung
6.  Merumuskan judul & tesis
7.  Penyusunan ide dala bentuk karangan atau online

v  Pemilihan Topik
a.       Apa yang akan kita tulis?
b.       Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber.
c.       Empat syarat: keterkuasaian, ketersediaan bahan, kemenarikan, kemanfaatan.
d.      Agar lebih fokus, topik perlu dibatasi.

v  Tahap Penulisan Draf
-     Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
-     Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
 -    Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek  mekanik.
v  Tahap Revisi
a.  Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
b.  Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.

v  Tahap Penyuntingan
a.  Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.
b. Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
c. Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.

v  Tahap Publikasi
a. Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
b. Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.

Suatu karangan dari hasil penelitian, pengamatan, maupun peninjauan dikatakan ilmiah apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
  1. Penulisannya berdasarkan hasil penelitian.
  2. Pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan fakta.
  3. Karangan itu mengandung masalah yang sedang dicari pemecahannya,
  4. Baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode tertentu.
  5. Bahasa yg digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir (dihindarkan dari penggunaan bahasa yang maknanya bersifat konotasi/ambigu).
Melihat persyaratan di atas, seorang penulis karangan ilmiah hendaklah memiliki ketrampilan dan pengetahuan dalam bidang :
  1. Masalah yang diteliti,
  2. Metode penelitian,
  3. Teknik penulisan karangan ilmiah,
  4. Penguasaan bahasa yang baik.


D.     EMPAT LANGKAH PENYEDIAN DATA

1.      Penentuan sumber data haruslah tepat
sumber data haruslah “ jelas” , haruslah ditemukan secara purposif, dengan segala pertimbangan dan resiko demi data yang berkualifikasi sempurna untuk dianalisis
2.      Inventaris data
Pengumpulan/ penyediaan data dari sumber data yang sungguh kredibel dan dari khasanah data yang tepat
3.      Seleksi Data
Data yang telah ditemukan dan telah diinvestariskan dengan baik, langkah selanjutnya adalah seleksi data
4.      Klarifikasi Data
Setelah seleksi dilakukan data itu diklarifikasikan, digolongkan seperlunya disesuaikan dengan tujuan analisisnya.

E.     ASPEK-ASPEK DALAM  ANALISIS DATA

1.      Persyaratan, beberapa hal yang dipersyaratkan oleh pihak lain diluar kekuasaan penulis
2.      Kendala, beberapa kelemahan melekat atau constraint yang terjadi diluar kekuasaan penulis
3.      Asumsi, anggapan-anggapan yang harus dibuat oleh penulis demi terwujudnya sebuah karya ilmiah
4.      Tolak ukur/kriteria/paramenter/pendekatan, ukuran-ukuran yang digunakan dalam menilai data ketika data itu dianalisis
5.      Ancangan teori, dasar teori yang dipakai sebagai kerangka kerja dan sebagai jendela didalam mengkaji data
6.      Kesimpulan, suatu simpulan yang benar, mantap dan lazimnya bersifat deduktif hanya akan diperoleh lewat proses analisis yang benar dan mantap dari data yang disajikan secara benar.


F.      ASAS-ASAS MENULIS KARANGAN IlMIAH

1.      Kejelasan ( clarity )
Karangan ilmiah harus konkret dan jelas. Kejelasan itu tidak saja berarti mudah dipahami, mudah dibaca, tetapi juga harus tidak memberi ruang untuk disalah tafsirkan, tidak boleh bersifat samar-samar, tidak boleh kabur, tidak boleh ada diwilayah abu-abu. ( Bahasa Jawa: kedah gamblang wijang-wijang).
Kejelasan didalam karangan ilmiah itu ditopang oleh hal-hal berikut :
a.       Pemakaian bentuk kebahasaan yang lebih dikenal daripada bentuk kebahasaan yang masih harus dicari-cari dulu maknanya, bahkan oleh penulisnya.
b.      Pemakaian kata-kata yang pendek, ringkas,tajam lugas, daripada kata-kata yang berbelit, yang panjang, yang rancu, yang boros
 ( verbose)
c.       Pemakaian kata-kata dalam bahasa sendiri dari pada kata-kata dalam bahasa asing.

2.      Ketepatan ( accuracy)
Karangan ilmiah menjunjung tinggi keakuratan. Hasil penelitian ilmiah dan cara penyajian hasil penelitian itu haruslah tepat/akurat. Dalam cara penyampaiannya didalam karangan ilmiah itu harus terwadahi butir-butir gagasan dengan kecocokan sepenuhnya seperti yang dimaksud oleh peneliti/penulisnya.

3.      Keringkasan ( brevity )
Krangan ilmiah haruslah ringkas. Ringkas tidak sama dengan pendek, dan tidak boleh menghamburkan kata-kata, tidak boleh mengulang-ulang ide yang telah diungkapakan, dan tidak berputar-putar dalam mengungkapakan maksud atau gagasan. Karangan ilmiah harus dibangun dari ide yang kaya dengan bahasa yang hemat dan sederhana, karangan ilmiah harus ditulis dengan hati dan diteliti kembali, dibenahi kembali, diedit kembali dengan pikira



G.    TAHAP EVALUASI

Tahap terakhir yaitu verifikasi atau evaluasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.
Ada lima kriteria yang bisa kita gunakan untuk mengevaluasi setiap bagian dari menulis sebagai berikut :

























BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Dengan demikian, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pengertian dari karya ilmiah yaitu merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya dan juga Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya atau keilmiahannya.
3.2 Saran
Sebaiknya dengan pembatan makalah diperhatikan kalimat penulisannya. Dalam pembuatan makalah di perlukan sumber yang akurat, actual dan berdasarkan fakta.










DAFTAR PUSTAKA

Dr. R.Kunjana Rahardi, M.Hum.2000. Bahasa Indonesia Perguruan Tinggi. Jakarta, Erlangga. Hal. 168.
Sri Ningsih, Erna Rochivati. 2007. Penulis dan Penyajian Karya Ilmiah. Jogjakarta, CV Andi Offswt. Hal 11




[1] Dr. R.Rahardi Kunjana, M.Hum.2000. Bahasa Indonesia Perguruan Tinggi. Jakarta, Erlangga. Hal. 168.

[2] Ningsih Sri, Erna Rochivati. 2007. Penulis dan Penyajian Karya Ilmiah. Jogjakarta, CV Andi Offswt. Hal 11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SISTEM INFORMASI UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN Sistem infomasi manajemen merupakan sistem yang menghasilkan informasi bagi proses pengambilan...